Thursday, October 25, 2007

Materi Psikoakustik Dasar: Sudah Terjalani


Kelas Psikologi Musik sudah menjalani pertemuan keempat. Terimakasih banyak kepada mas Padang Mursalin (Mumu) yang telah membawakan sub-materi Persepsi Keruangan dalam Pendengaran (Spatial Hearing). Sub-materi ini sekaligus menutup materi pertama Kelas Psikologi Musik yaitu Psikoakustik Dasar.

Pertemuan keempat ini dihadiri oleh tujuh orang: Mumu, Roni, Henny, Raymond, Bimo, mas Ibut, dan Adoy. Kuliah, diskusi intens, dan simulasi audio dilakukan bersama-bersama. Hal-hal menarik dialami kelas psikologi musik karena ternyata spatial hearing adalah suatu gejala psikoakustik yang sangat sering kita alami sehari-hari. Bagaimana kita bisa menentukan dari mana arah dan letak suara tanpa melihat langsung sumber suara, kegunaan praktis persepsi keruangan baik dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam mendengarkan musik, membuat musik, dan mereproduksi musik, etc.

Mumu memberikan materi dalam bentuk modul tertulis dan juga contoh-contoh/ simulasi audio menggunakan komputer dan alat pengeras suara (stereo monitor speaker dan headphones). Dalam simulasi-simulasi tersebut, partisipan merasakan bagaimana kita dapat memanipulasi persepsi keruangan untuk mendapatkan kesan tertentu dari musik yang kita dengar. Penggunaan software untuk pemrosesan suara sangat membantu dalam praktikum ini. Terimakasih banyak untuk teknologi komputer yang makin canggih :)

Diskusi dan praktikum juga membahas bagaimana manipulasi persepsi keruangan dapat dilakukan secara manual (tanpa penggunaan software canggih untuk memproses suara), misalnya dengan menggunakan echo chamber (seperti yang pertama kali digunakan dalam perekaman suara tahun 60-an). Terbahas juga bagaimana pengkondisian budaya dan cara hidup dapat mempengaruhi persepsi keruangan, misalnya tentang kemampuan orang-orang dari suatu suku yang lebih mampu untuk menentukan jarak antara pendengar dan sumber bunyi dibandingkan manusia pada umumnya karena hal tersebut mereka perlukan untuk dapat mempertahankan hidupnya. Perbincangan juga berlanjut pada mutu rekaman-rekaman lagu pop di Indonesia dibandingkan dengan rekaman musik pop Barat termasuk kemungkinan-kemungkinan mengapa perbedaan itu ada, baik dari segi pemahaman dan pengalaman eksekusi, kebutuhan (atau ketidakbutuhan) industri ‘mainstream’ akan perlunya spatial hearing dalam rekaman audio, maupun preferensi pendengar dalam menyimak musik.


Kelas ditutup dengan diskusi tentang perlunya kita untuk –sedikitnya– sadar bahwa ada gejala psikoakustik dalam kegiatan kita bermusik (menyimak, membuat, atau menampilkan). Dengan pengetahuan tersebut diharapkan kita semakin dapat memberi nilai pada kegiatan kita bermusik. Dan dengan pengetahuan itu juga kita diharapkan semakin mendapatkan makna dari keterlibatan dengan musik.

Materi psikoakustik dasar ini tidak memberikan informasi yang sangat luas dan dalam tentang gejala bagaimana kita bisa mendengar dan apa saja yang kita inderai dari bunyi. Hanya beberapa pengetahuan dasar dan contoh aplikasinya dalam keseharian kita. Kalau ada teman-teman yang lebih berpengalaman dan ingin membaginya kepada kita semua, kelas psikologi musik akan senang sekali untuk menyediakan waktu dan tempat. Begitu juga dengan teman-teman yang sudah mengikuti materi psikoakustik dasar dalam empat pertemuan ini, jika tertarik dan ingin mengetahui lebih luas dan dalam tentang hal ini, mungkin ini saatnya bagi anda untuk menekuni bidang psikoakustik :) Dan jangan lupa untuk membaginya kepada kita semua.

Kalau materi awal adalah bagaimana kita mendengar dan apa yang kita inderai dari bunyi, materi berikutnya berkisar tentang mengapa kita bisa menikmati musik, membuat musik; bagaimana perkembangan kemampuan kita menginderai dan memberi makna pada musik; apa yang terjadi dalam proses pembuatan musik; dan juga kajian budaya dalam bermusik. Menarik bukan? Silakan bergabung minggu depan (dan minggu-minggu selanjutnya) untuk materi musikalitas.


Terimakasih banyak dan teruslah menikmati musik!

-p. b. adi-

1 comment:

mikebm said...

Apakah ada kelas serupa di tahun 2008? Saya bukan orang psikologi tapi sangat tertarik dengan musik. Apa bisa saya bergabung?